Wednesday, May 22, 2013

15 sifat manusia dalam al~quran

Posted by farah dya at 11:23 AM 0 comments
Cukup sudah…
fitrah insani kita memang tidak pernah cukup untuk membawa kita menuju jannahNya.
tidak cukup hanya menjadi “manusia biasa” untuk berlari dan berlomba menujut Syurga.
Karena sifat dasar manusia yang dikaruniakan Allah kepada kita,
sungguh, sungguh hina lagi dina!!!
makhluk apa lagi yang berani memikul amanah yang gunung dan langit menolaknya selain manusia!?
makhluk apa lagi yang dikatakan Tuhan penciptanya selalu berada dalam kerugian kecuali orang-orang tertentu saja!?
Benarlah umar yang berkata
“ya Allah, Engkau muliakan kami dengan iman dan islam”
Sungguh jika bukan karena keduanya, maka celakalah manusia
Mari kita telusuri, apa kata al-Quran tentang makhluk yang bernama manusia ini…

pertama, manusia itu LEMAH
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia dijadikan bersifat lemah” (Q.S. Annisa; 28)

kedua, manusia itu MUDAH TERPEDAYA
“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah” (Q.S Al-Infithar : 6)

ketiga, manusia itu LALAI
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” (Q.S At-takaatsur 1)

keempat, manusia itu PENAKUT/MUDAH KHAWATIR
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S Al-Baqarah 155)

kelima, manusia itu BERSEDIH HATI
“Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin , siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah , hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati” (Q.S Al Baqarah: 62)

keenam, manusia itu TERGESA-GESA
Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (Al-Isra’ 11)

ketujuh, manusia itu SUKA MEMBANTAH
“Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.” (Q.S. an-Nahl 4)

kelapan, manusia itu SUKA BERLEBIH-LEBIHAN
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.” (Q.S Yunus : 12)
“Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas” (Q.S al-Alaq : 6)

kesembilan, manusia itu PELUPA
“Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: “Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka.” (Q.S Az-Zumar : 8 )

kesepuluh, manusia itu SUKA BERKELUH-KESAH
“Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah” (Q.S Al Ma’arij : 20)
“Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan.” (Q.S Al-Fushshilat : 20)
“Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa” (al-Isra’ 83)

kesebelas, manusia itu KIKIR
“Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya.” Dan adalah manusia itu sangat kikir.” (Q.S. Al-Isra’ : 100)

keduabelas, manusia itu SUKA MENGKUFURI NIKMAT
Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah). (Q.S. Az-Zukhruf : 15)
sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, (Q.S. al-’Aadiyaat : 6)

ketigabelas, manusia itu DZALIM dan BODOH
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, ” (Q.S al-Ahzab : 72)

keempatbelas, manusia itu SUKA MENURUTI PRASANGKANYA
“Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.” (Q.S Yunus 36)

kelimabelas, manusia itu SUKA BERANGAN-ANGAN
“Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: “Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka menjawab: “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu- ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah;dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu.” (Q.S al Hadid 72)

Itulah 15 sifat manusia yang disebutkan dalam al-Quran. Mengerikan bukan? Adapun islam, sudah memberikan solusi untuk segala sifat buruk manusia ini. Sungguh nikmat iman dan islam ini bukanlah sesuatu yang kita dapat dengan murah!!!

solusi pertama
Tetap berpegang teguh kepada tali agama dan petunjuk-petunjuk dari Allah
Kami berfirman: “Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Q.S al-Baqarah : 38)

solusi kedua
Tetap berada dalam ketaatan sesulit apapun situasi yang melanda
Tetap berada dalam ketaatan disini, berarti bersegera menyambut amal-amal kebaikan. Mungkin seperti syair yang dilantunkan Abdullah bin Rawahah untuk mengembalikan semangatnya saat nyalinya mulai ciut di perang mut’ah ketika dua orang sahabatnya yang juga komandan pasukan pergi mendahuluinya. “wahai jiwa, jika syurga sudah di depan mata mengapa engkau ragu meraihnya”
Allah berfirman “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,” (Q.S. Ali Imran : 133)

solusi ketiga
Jaga keimanan kita
Adalah hal yang wajar, iman seseorang naik turun dan berfluktuatif. Sama mungkin seperti yang dikhawatirkan sahabat Hanzalah, ketika ia curhat kepada abu Bakar bahwa ia termasuk orang yang celaka. Mengapa demikian? karena ia merasa Imannya turun ketika jauh dari Rasulullah. Ternyata itu pula yang dirasakan lelaki dengan iman tanpa retak itu. Hinga mereka berdua akhirnya menghadap Rasulullah. Mendengar permasalahn mereka, Rasulullah hanya tersenyum dan menjawab, “selangkah demi selangkah Hanzalah!”
Tetapi sungguh, iman seorang mukmin yang baik, akan tetap memiliki trend yang menanjak. Disinilah mungkin loyalitas kita kepada Allah diuji. Apakah kita bisa, belajar mencintai Allah diatas segala sesuatu, belajar mencintai sesuatu karena Allah, serta belajar membenci kekufuran!!!

solusi keempat
Berjama’ah
Manusia itu lemah ketika sendiri dan kuat ketika berjama’ah. Adakah yang meragukannya?

lima perkara yang perlu orang islam lindungi

Posted by farah dya at 11:14 AM 0 comments

Islam agama keamanan. Menurut Dr Mahmood Mustafa Ayoub dalam buku karangannya, Islam Kepecayaan dan Amalan menjelaskan: Islam adalah kalimah terbitan dari perkataan salama yang bermaksud ‘mempersetujui  dan memperakui sesuatu atau memiliki keamanan’. Kata kerjanya pula ialah aslama yang bermaksud menyerahkan segala urusan hidup kepada kehendak Allah. Muslim  adalah mereka yang melakukan penyerahan ini. Agama Islam mempunyai prinsip undang-undang yang bertujuan memberi keamanan kepada manusia. Ini dapat di lihat dari perlaksaan syariahnya di dalam kehidupan manusia. 

Al-Quran menjelaskan matlamat ini di dalam surah anbiya’ ayat 107 yang bermaksud:

“Dan tidaklah Kami mengutuskan kamu(Muhammad) melainkan sebagai rahmat kepada seluruh alam.”

Inilah tujuan sebenar perutusan Rasulullah s.a.w  yang memperkenalkan sistem syariah Islam kepada manusia. Syariah ini mempunyai konsep keadilan dan keamanan. Dr Mohammad Hashim Kamali di dalam bukunya, Prinsip-Prinsip Dalam Undang-Undang Islam menyatakan bahawa kalimah rahmah ini membawa pengertian jelas tentang apa yang ingin di sampaikan oleh al-Quran dan Sunnah ialah menghilangkan kemudaratan yang wujud dalam kehidupan manusia, mengelakkan dari terjadinya sebarang kerosakan dan membina keadilan seterusnya membina keamanan sejagat. 

Dengan penjelasan ini, maka rahmat yang di bawa oleh nabi Muhammad s.a.w adalah jelas dinyatakan dalam perlaksanaan maslahah dalam kehidupan manusia. Maslahah ini juga perlu dijaga dan dipertahankan dari sebarang unsur yang boleh membawa kepada kemusnahannya. 

Oleh itu, ulama’ berpendapat bahawa rahmat merupakan asas perlaksanaan syariah.

Ulama’ Usulul Fiqh menjelaskan bahawa terdapat 3 pembahagiaan maslahah.Maslahah tersebut ialah Dhoruriyyat, Hajiyyaat dan Tahsiniyyat. Dr Abdul Karim Zaidan di dalam bukunya Al-Wajir Fi Usulul Fiqh menjelaskan bahawa dhoruriyyat adalah perkara yang sangat diperlukan oleh manusia bagi menjamin kehidupan yang sempurna. Dhoruriyyat juga diperlukan bagi memastikan kehidupan mereka tidak membawa kepada sebarang bentuk kesengsaraan. Terdapat 5 perkara yang sangat diperlukan itu adalah agama, jiwa, keturunan, akal, dan harta. Keperluan yang dimaksudkan itu adalah agama, jiwa, aqal, keturunan dan harta. Kelima-lima perkara ini perlu dititik beratkan dan dilindungi.


1. Agama         
Perkara pertama ialah agama. Manusia memerlukan agama yang benar untuk memastikan aktiviti harian mereka dipandu oleh prinsip yang di bawa agama tersebut. Ini kerana manusia tidak akan mampu mencapai kebahagiaan hidup tanpa panduan agama. Tidak ada agama yang mampu merealisasikan matlamat ini melainkan agama Islam. 

Allah s.w.t berfirman di dalam surah Al-Imran ayat 19 sebagaimana bermaksud:
“Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah agama Islam.”

Lantaran kepentingan agama, Allah telah mengizinkan para sahabat di zaman Rasul s.a.w untuk berperang. Allah s.w.t berfirman di dalam surah Al-Hajj ayat 39 yang bermaksud:
“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangai, kerana sesungguhnya mereka telah dizalimi, dan sesungguhnya Allah benar-benar Maha Berkuasa menolong mereka.”


2. Jiwa
Perkara kedua ialah jiwa. Islam amat menitik beratkan aspek menjaga jiwa. Hanya dengan jiwa manusia menjadi satu entiti yang hidup. Di dalam al-Quran Allah menegah sama sekali manusia dari melakukan perbuatan membunuh. Ini bertujuan untuk memberi jaminan kepada perlindungan jiwa. Allah berfirman dalam surah al-Isra’ ayat 33 yang bermaksud:

“dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah melainkan dengan alasan yang benar, dan barang siapa yang membunuh secara zalim maka sesungguhnya kami telah memberi kekuasaan(hak untuk membalas) kepada ahli warisnya, tetapi janganlah mereka(ahli waris) itu melampaui batas dalam membunuh(membalas), sesungguhnya dia adalah orang yang mendapat pertolongan.”


3. Keturunan
Islam amat menekankan kepada penganutnya untuk mementingkan penjagaan keturunan dari sebarang unsur yang boleh merosakkannya. Dari keturunan, terbinanya kesinambungan zuriat manusia di dunia ini. Penenkanan Islam ini dapat di lihat dari pengharaman zina di dalam Al-Quran. Sebagaimana yang di dapati di dalam surah Al-Isra’ ayat 32 sebagaimana bermaksud:

“ Dan janganlah kamu dekati zina, sesungguhnya zina itu adalah satu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk”

Islam tidak hanya melarang dari melakukan perbuatan yang mepunyai unsur-unsur yang boleh membawa kepada zina, bahkan turut menyediakan satu hukuman tetap kepada mereka yang melakukan perbuatan zina ini. Ini dapat dilihat dari al-Quran surah An-Nur ayat 2 yang bermaksud:

“ Penzina perempuan dan penzina lelaki, maka rotanlah tiap-tiap orang dari keduanya seratus kali, dan janganlah  kasihan  kepada keduanya menyebabkan kamu tidak menjalankan agama Allah,jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan hendaklah hukuman itu disaksikan oleh golongan yang beriman.”

Larangan dari mendekati zina  dengan ketetapan bentuk hukuman yang akan diterima membuktikan bahawa Islam amat mementingkan perlindungan aspek keturunan ini. Harus di ingatkan bahawa hukuman yang di tetapkan bukanlah bertujuan untuk mendenda mereka yang melakukan perbutan ini, tetapi di sebalik perlaksanaan hukuman ini tersembunyi hikmah untuk melindungi keturunan manusia.


4.Akal
Perkara yang keempat adalah akal. Akal sangat penting kepada kehidupan manusia. Dengan pertimbangan akal yang waras memastikan tindakan yang dilakukan adalah tepat. Ketepatan dalam membuat keputusan amat penting bagi manusia kerana ianya boleh mempengaruhi aktiviti harian dan memberi kesan langsung kepada keharmonian hidup. Dengan akal yang cerdas memberi kelebihan kepada seorang pelajar untuk mecapai kejayaan berbanding dengan rakan mereka yang lain. Begitu juga dengan ibu bapa, mereka perlu bijak melakukan keputusan dan tindakan demi menjamin kebahagiaan keluarga. Oleh sebab itu antara langkah awal Islam untuk menjaga kepentingan akal ini kepada manusia, Allah telah mengharam arak kepada umat islam. Ini dapat dilihat dari surah al-Maaidah ayat 90 yang bermaksud:

“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya khamar, berjudi, korban berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji yang merupakan sebahagian dari perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keuntungan.”


5. Harta
Perkara terakhir yang perlu di lindungi oleh manusia ialah harta. Untuk mendapatkan harta, manusia memerlukan usaha, tenaga dan masa. Mereka perlu bekerja untuk mendapatkan harta. Dengan harta manusia dapat memenuhi keperluan mereka untuk hidup seperti makan, minum, berkeluarga dan sebagainya. Dengan ini jelaslah bahawa harta merupakan perkara penting bagi memastikan keharmonian hidup manusia. Islam menyedari hakikat ini. Oleh itu Allah s.w.t telah memberi panduan kepada manusia dalam usaha mereka untuk mendapatkan harta. Di dalam surah an-Nisa’ ayat 29 Allah telah berfirman yang bermaksud:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesama kamu dengan cara yang salah, kecuali melalui perniagaan yang berlaku dengan saling mempersetujui antara kamu, Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”

Walaubagaimanapun, Islam tidak hanya memberi panduan kepada manusia, bahkan turut menetapkan hukuman kepada mereka yang mengambil harta orang lain dengan jalan mencuri. 

Hal ini dapat di lihat daam surah al-Maidah ayat 38 yang bermaksud:

“ pencuri laki-laki dan pencuri perempuan , maka potonglah tangan kedua-duanya, sebagai balasan bagi apa yang mereka lakukan dan sebagai siksaan dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Sesungguhnya, Islam tidak sama sekali datang untuk memberi beban kepada manusia. Islam selaku agama milik Pencipta manusia pastinya sudah mengetahui kelebihan dan kelemahan yang ada pada manusia. Allah s.w.t sama sekali tidak membebankan makhluk dengan hukuman yang telah ditetapkannya. Semua bentuk larangan Allah mengandungi kemudharatan kepada manusia, dan semua perkara yang di halalkan oleh Allah mengandungi hikmah kebaikan kepada manusia. Renungilah firman Allah yang bermaksud:

“…dan Allah menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan kepada mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban serta belengggu-belenggu(kesusahan)yang ada pada mereka…” (Al-Quran 7:157)

jenis pekerjaan yang perlu dijauhi

Posted by farah dya at 11:12 AM 0 comments

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah memberi amaran kepada umatnya untuk berwaspada dengan pekerjaan-pekerjaan yang haram ini. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menyebutkan salah satu tanda rosaknya akhlak umat manusia dengan ketidak pedulian mereka terhadap cara mencari harta kekayaan. Di antara mata pencarian yang dilarang adalah:

a. Pekerjaan yang berupa kesyirikan dan sihir, seperti dukun/bomoh , paranormal, peramal nasib, dan hal-hal yang sejenis dan semakna dengannya.

b. Pekerjaan yang menuju kesyirikan, seperti membuat patung, melukis gambar makhluk yang bernyawa, dan perkara-perkara yang sejenis dan semakna dengannya.

c. Menjual beli hal-hal yang diharamkan oleh syariat, seperti bangkai, babi, darah, anjing, patung, lukisan makhluk yang bernyawa, minuman keras, dadah, dan lain sebagainya.

Dari Abu Mas'ud al-Ansari ra bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam melarang harta dari harga jualan anjing, upah wanita pezinaan, dan upah seorang dukun.

Dari Abu Juhaifah ra ia berkata: "Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah melarang harta hasil jualan darah, penjualan anjing, upah budak perempuan yang bekerja untuk berzina (upah mucikari). Beliau melaknat perempuan yang membuat tatu, perempuan yang meminta ditato, orang yang memakan harta riba, orang yang memberi riba, dan orang yang membuat patung. "

Dari Jabir bin Abdillah ra bahawasanya ia telah mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda di Mekah pada tahun penaklukkan Mekah: "Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan penjualan khamer, bangkai, babi, dan patung." Maka ada seseorang bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat anda tentang menjual lemak bangkai, kerana ia boleh digunakan untuk mengecat perahu, meminyaki kulit, dan orang-orang biasa menggunakannya untuk minyak lampu penerangan? "Maka beliau menjawab:" Tidak boleh menjualnya, ia tetap haram
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam lantas bersabda: "Semoga Allah memerangi kaum Yahudi. Ketika Allah mengharamkan atas mereka lemak bangkai, mereka mencairkannya lalu menjualnya dan memakan harganya. "4)

Dari 'Aisyah radiyalaahu' anhuma ia berkata: "Ketika diturunkan ayat-ayat di akhir-akhir surat Al-Baqarah tentang riba (ayat 275 dan sebagainya), Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam keluar ke masjid dan membacakannya kepada masyarakat. Beliau Shallallahu 'Alaihi wa Sallam kemudian mengharamkan perdagangan khamer, minuman keras.5)

d. Memakan harta riba.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan tinggalkanlah riba yang masih ada pada diri kamu, jika kamu benar-benar beriman. Jika kamu tidak mahu melakukannya, maka terimalah pengumuuman perang dari Allah dan Rasul-Nya. "(QS Al-Baqarah [2] :278-279).

e. Menimbun bahan-bahan perdagangan ketika harganya murah dan diperlukan oleh masyarakat dengan tujuan meraih keuntungan yang berlipat kali ganda pada ketikaa harganya melambung tinggi. Dari Ma 'mar bin Abdullah al-Ansari ra dari Rasulullah Shallallahu' Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:

"Barang siapa menimbun, ia telah berbuat salah." Dalam lafaz yang lain: Tidak ada orang yang melakukan penimbunan selain orang yang berbuat salah. "

Dari Umar bin al-Khattab ra, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Sesiapa menimbun bahan makanan yang diperlukan oleh kaum muslimin, Allah Subhanahu wa Ta'ala akan menimpakan penyakit lepra dan kebangkrutan kepadanya. "

f. Perjudian.

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya arak (minuman keras), perjudian, berkorban untuk berhala-berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaitan, maka jauhilah oleh kalian perbuatan-perbuatan tersebut agar kamu mendapat keberuntungan.

Sesungguhnya syaitan bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran meminum arak dan melakukan perjudian dan menghalang-halangi {melalaikan} kalian dari dzikir kepada Allah dan dari solat. Maka mengapa kamu tidak mahu berhenti? (Surah Al-Maidah [5]: 90-91).

g. Memakan harta anak yatim secara zalim.

Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka). (Surah An-Nisa '[4): 10).

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesama kamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. (Surah An-Nisa '[4]: 29).

i. Mencuri atau merompak.

Pencuri laki-laki dan pencuri perempuan, maka potonglah (pergelangan) tangan-tangan mereka sebagai hukuman dari Allah atas kejahatan mereka. (Surah Al-Maidah [5]: 38).

j. Mengurangkan timbangan dan sukatan.

Kecelakaan bagi orang-orang yang melakukan penipuan dalam timbangan, iaitu kalau menyukat milik orang lain untuk dirinya, ia meminta disempurnakan. Namun, apabila mereka menyukat barang dagangan mereka untuk orang lain, ia merugikan orang lain (dengan mengurangkan sukatan). (Surah Al-Muthaffifin: 1-3).

k. Korupsi dan penipuan terhadap rakyat.

Dari Ma'qil bin Yasar ra ia berkata: Saya mendengar Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah bersabda: "Tidak ada seorang hamba pun yang diberi amanah oleh Allah untuk menjadi pemimpin sebuah masyarakat lalu ia tidak memimpin mereka dengan ketulusan (kejujuran), kecuali ia tidak akan mendapatkan bau syurga. "Dalam lafaz Muslim:" ... kecuali Allah mengharamkan syurga atasnya. "8)

l. Menunda-nunda bayaran gaji pekerja dan pekerja atau mengurangkan hak-hak mereka.

Dari Abu Hurairah ra dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, beliau bersabda: "Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman' Ada tiga golongan yang Aku menjadi musuh mereka; orang yang memberikan sumpah setia dengan menyebut nama-Ku lalu ia mengkhianati, orang yang menjual orang merdeka lalu ia memakan hasil penjualannya, dan orang yang menggaji seorang pekerja lalu si buruh menyelesaikan pekerjaannya sementara ia tidak mahu membayar upahnya. "

4 syarat wanita ke syurga

Posted by farah dya at 11:07 AM 0 comments

Sahabat yang dirahmati Allah,

Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud : “Apabila seorang wanita (isteri) itu telah melakukan sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, menjaga maruahnya dan mentaati perintah suaminya, maka ia dijemput di akhirat supaya masuk Syurga mengikut pintunya mana yang ia suka (mengikut pilihannya).”
(Hadis Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani)

Berdasarkan hadis di atas jelaslah kepada kita bahawa Allah s.w.t Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang telah memberi peluang keemasan kepada setiap wanita yang beriman bahawa untuk memasuki Syurga-Nya yang penuh kenikmatan adalah melalui empat syarat sahaja.

Sedangkan seorang lelaki yang beriman ia kena melalui banyak halangan dan dugaan dan melaksanakan beberapa tanggung jawab kepada Allah s.w.t. terlebih dahulu barulah ia layak memasuki Syurga Allah s.w.t melainkan para syuhada yang syahid di jalan Allah s.w.t.

Empat syarat tersebut adalah seperti berikut :

Pertama : Melakukan solat lima waktu.

Solat merupakan pemisahan antara keimanan dan kekufuran yang haq dan yang bathil. Allah s.w.t berfirman yang bermaksud:”Maka dirikankanlah solat itu (sebagaimana biasa)sesungguhnya solat itu adalah kewajipan yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman ” (Surah An-Nissa’ ayat 103)

Diriwayatkan dari Jabir r.a. katanya, Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya : “Perumpamaan solah lima waktu ialah seperti seseorang yang mandi di sebatang sungai yang dalam yang mengalir di hadapan rumahnya sebanyak lima kali sehari.”(Hadis Riwayat Muslim)

Kedua : Puasa di bulan Ramadhan.

Dari Abu Hurairah r.a. bersabda Rasulullah s.a.w. maksudnya :: “Setiap amanalan anak Adam (manusia) itu digandakan satu kebaikan dengan sepuluh yang seumpamanya hingga kepada 700 kali ganda. Firman Allah s.w.t. (maksudnya) :” Kecuali puasa yang dikerjakan untuk Ku, maka Aku-lah yang membalasnya. Dia menahan syahwatnya dan meninggalkan makan kerana Aku” Bagi orang yang puasa itu ada dua kegembiraan, iaitu gembira ketika berbuka (atau berhari raya) dan gembira ketika menemui Tuhannya kelak. Dan, demi bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum daripada bau kasturi.” (Hadis Riwayat Muslim )

Ketiga : Menjaga maruahnya.

Wanita solehah yang menjaga maruahnya adalah wanita yang sentiasa menghiasi diri dengan akhlak Islam dan sifat-sifat terpuji yang boleh melindungi dirinya dari kemurkaan Allah s.w.t. Bila ia keluar rumah sentiasa menutup aurat dan menjaga perhiasan diri tidak bersolek berlebih-lebihan dan berwangi–wangian hingga menimbulkan fitnah, menjaga pergaulannya, menjaga lidah dan tidak mengumpat dan mengadu domba. Dia adalah wanita yang berilmu, cerdik dan pintar. Setiap hari mendalami Ilmu Islam, mengkaji tafsir Al- Quran, hadis Nabi, memahami ilmu realiti semasa dan tahu cara-cara mengubati penyakit masyarakat. Di malam hari menjadi seorang abid, membaca Al-Quran, berzikir kepada Allah, sembahyang tahajjud dan berdo’a kepada Allah hingga menitiskan air mata.

Sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud :”Sesungguhnya dunia dan seluruh isinya adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita yang solehah.”(Hadis Riwayat Muslim)

Keempat : Mentaati perintah suami.

Rasulullah s.a.w. bersabda yang maksudnya:“Sebaik-baik isteri ialah yang dapat menyenangkan hati suaminya apabila engkau (suami) melihatnya dan apabila disuruh dia menurut perintahmu, dan dia dapat menjaga kehormatan dirinya dan hartamu ketika engkau tiada di rumah.”(Riwayat Thabrani)

Seorang lelaki perlu pergi berjihad fisabilillah tetapi wanita jika taat akan suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada Allah akan turut menerima pahala seperti pahala orang pergi berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Sahabat yang dimuliakan,
Wanita yang layak untuk memiliki peluang dan jalan yang mudah ini adalah khusus untuk wanita yang berkahwin kerana dengan perkahwinan ini barulah teruji kesetiaannya menjadi isteri dan ibu yang solehah. Barulah segala kelebihan dan pahala yang berlipat ganda akan diperolehi semasa berkhidmat sebagai isteri dan ibu yang penuh bertanggungjawab.

Kekurangan untuk wanita yang tidak berkahwin khususnya bagi kaum wanita, adalah lebih banyak berbanding dengan lelaki. Kerana umumnya bagi kaum wanita, pintu Syurga lebih banyak bermula dan berada di sekitar rumahtangga, suami dan anak-anak. Bagi kaum wanita, untuk mendapat maqam solehah dan menjadi ahli Syurga di akhirat adalah amat mudah. Ini adalah berdasarkan hadis Nabi s.a.w di atas.

Sekiranya seorang wanita itu tidak berkahwin, ia tidak akan dapat mencapai kesempurnaan pada maqam yang keempat. Walau sehebat mana sekalipun ia bersembahyang, berpuasa dan menjaga maruah, wanita yang tidak berkahwin tidak akan mendapat kelebihan pada mentaati suami. Sedangkan kelebihan mentaati suami mengatasi segala-galanya bagi seorang wanita, sehinggakan redha Allah pun bergantung kepada redha suami.

Selain daripada itu di antara kelebihan wanita yang berkahwin akan memiliki pahala yang besar seperti berikut :

1. Bahawa ia akan diberi pahala seperti pahala jihad fisabilillah di kala mengandung.

2. Apabila ia menyusukan anak maka setiap titik air susu akan diberi satu kebajikan.

3. Berjaga malam kerana mengurus anak akan diberi pahala seperti membebaskan 70 orang hamba.

4. Wanita yang berpeluh kerana terkena bahang api ketika memasak untuk keluarganya akan dibebaskan daripada Neraka.

5. Bagi wanita yang mencuci pakaian suminya akan diberi 1000 pahala dan diampuni 2000 dosa.

6. Lebih istimewa lagi ialah bagi wanita yang tinggal di rumah kerana mengurus anak-anak akan dapat tinggal bersama-sama Rasulullah s.a.w di Syurga kelak.

7. Bahkan wanita yang rela dijimak oleh suami juga akan mendapat pahala .

8. Lebih hebat lagi bagi wanita yang mati kerana bersalin akan mendapat pahala seperti pahala syahid.

Semua kelebihan-kelebihan ini tidak akan dapat diperolehi bagi wanita yang menolak perkahwinan. Malah di dunia akan selalu berada di dalam fitnah dan di akhirat menjadi golongan yang rugi. Sekiranya seorang wanita belum bertemu jodoh ia tidaklah termasuk dikalangan yang rugi kerana soal jodoh adalah urusan Allah s.w.t.

Oleh itu wanita dianjurkan berkahwin apabila telah menemui pasangan yang sekufu. Yang dimaksudkan sekufu yang utama ialah dari segi iman, taqwa, berilmu walaupun lelaki tersebut telah berkahwin dan bukan seorang hartawan.

Sabda Rasulullah s.a.w. maksudnya : “Apabila datang kepada kamu lelaki yang beragama dan berakhlak maka kahwinlah dia, kalau tidak akan timbul fitnah dan kebinasaan. Para sahabat bertanya, “Bagaimana kalau ia telah berkahwin?” Jawab baginda, “Kahwinilah juga ia (diulang sebanyak tiga kali).” Maksudnya disini bukanlah menjadi satu masaalah bagi lelaki yang telah berkahwin untuk melamar dan mengawini seorang wanita. (berpoligami)

Begitulah besarnya pahala bagi wanita yang berkahwin. Tidak perlu bersusah-payah untuk keluar rumah seperti kaum lelaki atau berslogan seperti kebanyakan wanita hari ini. Hanya dengan duduk di rumah sebagai seorang isteri dan ibu sudah memperolehi banyak pahala.

Kalau suami redha dengan perlakuan seorang isteri itu maka akan terus masuk Syurga tanpa melalui kesukaran. Nikmat ini tidak akan dapat diperolehi oleh wanita yang menolak perkahwinan kerana dia telah menolak untuk menjadi calon wanita solehah yang berada di bawah naungan suami.

Sahabat yang dikasihi,
Kenapakah Nabi s.a.w ada mengatakan ramai ahli Neraka adalah wanita? Apakah salah silapnya yang menjadikan penghuni Neraka majoritinya adalah wanita.

Sebab-sebabnya adalah seperti berikut :

1. Wanita sering tidak bersyukur dengan nikmat rezeki yang dibawa balik oleh suaminya. Suka kepada kemewahan dan perhiasan yang hebat-hebat dan cantik.

2. Wanita sering menderhakai pada suaminya. Suka berbantah-bantah dan sentiasa menegakkan pendapatnya tanpa menghiraukan perasaan suami. Wanita yang meminta cerai kerana suaminya bercadang berpoligami adalah satu dosa kerana hak berpoligami adalah hak yang diberikan oleh Islam kepada kaum lelaki.

3. Wanita sering tidak menjaga kehormatan diri seperti suka membuka aurat (tidak bertudung kepala) dan suka berhias-hias untuk memperlihatkan kecantikannya kepada yang bukan mahram atau suami dan tidak dapat menjaga batas pergaulan yang ditetapkan syariat.

4. Wanita sukar untuk menjaga lidahnya daripada mengumpat dan mengadu domba. Dan sering menggunakan lidahnya untuk menyakiti hati suami dan orang lain. Terdapat juga sebahagian wanita yang fasik tidak dapat mengawal nafsunya hingga sanggup melakukan zina.

Sahabat,
Oleh itu wahai sahabat-sahabatku wanita yang beriman! Jauhlah diri kalian daripada amalan dan perbuatan yang mendatangkan dosa besar dan akan mengheret kalian ke Neraka Jahannam. Rebutlah peluang keemasan ini iaitu melakukan ketaatan kepada empat perkara yang dinyatakan di atas. Ini adalah tawaran Allah s.w.t yang paling mudah untuk kalian memasuki Syurga Allah s.w.t melalui mana-mana pintu Syurga yang kalian pilih.
 

Bicara Tentang Perasaanku Copyright © 2011 Design by Ipietoon Blogger Template | web hosting